Berkunjung Ke Kotagede

 Gharnya melakukan kunjungan ke kota wisata Jogjakarta Berkunjung ke Kotagede
Akhir tahun 2009 yang kemudian, Gharnya melaksanakan kunjungan ke kota rekreasi Jogjakarta. Selain menikmati keindahan kawasan rekreasi kedua di Indonesia ini, tentu saja tidak dilupakan mengunjungi sentra industri kerajinan perak, Kotagede.
Banyak pengalaman yang kami peroleh dari kunjungan tersebut.
Namun, artikel ini bukanlah goresan pena ihwal pengalaman kami berkunjung ke sana. Semua yang tertulis di postingan ini kami ambil dari artikel seorang teman blogger yang lain (linknya kami tuliskan di bab bawah postingan), yang kami rasa telah cukup mewakili pengalaman kami di Kotagede.


Kotagede, Kota Perak

Kotagede identik dengan perak sehingga dijuluki Kota Perak. Memang sejak dahulu bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam ini populer dengan kerajinan peraknya. Bahkan kerajinan perak Kotagede juga menembus pasar luar negeri.

 Gharnya melakukan kunjungan ke kota wisata Jogjakarta Berkunjung ke Kotagede
Ratusan warga Kotagede mengantungkan hidupnya dari kerajinan ini. Lihat saja, di sepanjang jalan utama di daerah yang terletak 7 km arah tenggara pusat Kota Yogyakarta ini berjajar toko-toko yang menjajakan kerajinaan perak. Kata ‘perak’ dan ’silver’ tertera di kanan-kiri Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan, sampai Jalan Tegalgendu.

Sebelum tahun 1990-an cuma pebisnis perak yang beromset besar saja yang membuka showroom-nya, seperti Tom Silver, MD Silver, HS Silver, Narti Silver dan sebagainya. Namun menginjak pertengahan dekade 90-an, pengusaha kecil dan menengah mulai meramaikan bisnis perak ini. Banyak diantaranya yang sebelumnya melakukan pekerjaan sebagai pengrajin perak di perusahaan besar.

Pengrajin perak di Kotagede terkenal dengan produknya yang unik, halus dan telaten dalam menggarap produk peraknya sehingga menciptakan karya seni bernilai tinggi. Ratusan jenis kerarijinan perak dihasilkan, mulai dari cincin, giwang, bros, miniatur sepeda, becak, andhong, kapal-kapalan dan banyak sekali dekorasi yang lain.

 Gharnya melakukan kunjungan ke kota wisata Jogjakarta Berkunjung ke KotagedeHarga jual kerajinan perak Kotagede bervariasi, mulai yang termurah bros rata-rata Rp 10 ribu, cincin perak mulai harga Rp 100 ribu, miniatur becak Rp 250 ribu, miniatur andhong Rp 200 ribu. Bahkan ada yang harganya mencapai puluhan juta rupiah tergantung tingkat kerepotan dan banyaknya bahan baku yang dipakai.

Sekedar tips jikalau ingin membeli kerajinan perak di sini, jangan keburu berbelanja di satu toko bandingkan dulu dengan harga toko lainnya. Mungkin anda bisa mendapatkan harga yang lebih ekonomis.

Terima kasih untuk rekan blogger, MyCityBlogging, atas artikelnya.

seorang buruh yang kini kepincut dengan dunia blogging