Mengenal Lebih Jauh Sifat Dan Abjad Batu Permata (Bab Ii)

Sesuai dengan janji sebelumnya, artikel perihal Mengenal Lebih Jauh Sifat dan Karakter Batu Permata kami teruskan kembali dalam postingan kedua ini. Bagi yang belum membaca bab pertama goresan pena ini, kami anjurkan untuk masuk kembali ke link ini.

Sifat Gores

Kristal / mineral yang memiliki kekerasan < 7 jika digosokkan pada lempengan porselin yang bergairah biasanya meninggalkan ditempat penggosokan tersebut suatu garis yang kadang kala berwarna lain dari mineral itu sendiri.

* Pirit yang warnanya kuning emas meninggalkan garis hitam.
* Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam – logaman atau memberigaris merah darah
* Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi garis putih)

Skala Kekerasan MOH’s

Kekerasan yakni sebuah sifat fisik lain, yang dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom. Untuk mengukur kekerasan mineral digunakan Skala Kekerasan MOHS (1773-1839).

1. Talk, gampang digores dengan kuku ibu jari
2. GIPS, gampang digores dengan kuku ibu jari
3. Kalsit, mudah digores dengan pisau
4. Fluorit, mudah digores dengan pisau
5. Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar)
6. Ortoklas, mampu dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir
7. Kwarsa, dapat menggores kaca
8. Topaz, mampu menggores kaca
9. Korundum, dapat mengores topaz
10. Intan, mampu menggores korundum

Bentuk Kristal Intan ialah benda padat besisi delapan (OKTAHEDRON)

1. K = 1 : Talk/Silikat magnesia yang mengandung air
2. K = 2 : Gips (CaSO4), batu tahu
3. K = 3 : Kalsit (CaCo3)
4. K = 4 : Vluispat (CaF2)
5. K = 5 : Apatit mengandung chloor
6. K = 6 : Veldspat, kaca tingkap
7. K = 7 : Kwarsa, pisau dari baja
8. K = 8 : Topas; Silikat alumunium yang mengandung borium, batu permata
9. K = 9 : Korsum (Al2O3 dalam corak merah, batu permata delima, corak biru batu nilam/safir)
10. K = 10 : intan kerikil permata

Masing-masing mineral tersebut diatas dapat menggores mineral lain yang bernomor lebih kecil dan dapat digores oleh mineral lain yang bernonor lebih besar. Dengan lain perkataan SKALA MOHS yakni Skala relative. Dari sisi kekerasan mutlak skala ini masih mampu dipakai sampai yang ke 9, artinya no. 9 kira-kira 9 kali sekeras no. 1, namun bagi no. 10 yaitu 42 kali sekeras no. 1

K.E. Kinge (1860) dalam Han Sam Kay menggolongkan watu permata yang dijadikan suplemen dalam lima kelas selaku berikut :

1. Batu permata Kelas I, Nilai Keras antara 8 s/d 10
2. Batu Permata kelas II, Nilai Keras antara 7 s/d 8
3. Batu permata Kelas III
Batu permata kelas ini tergolong jenis watu mulia dan kerikil mulia tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7, sebagian besar berisikan asam kersik (kiezelzuur), keculai pirus (tuquois)
4. Batu-Batu mulia Tanggung yakni batu kelas IV, nilai keras antara 4 – 7
5. Batu kelas V
Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berlainan-beda. Warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya sedikit mengkilap, dan harganyapun amat murah kalau ketimbang harga kerikil mulia.
Dalam kelas ini termasuk watu marmer dan watu kelas V tidak termasuk watu mulia.

Belahan

Belah yakni kecenderungan kerikil permata untuk membelah kearah tertentu menyusur permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi beliau menawarkan kearah mana ikatan-ikatan diantara atom relative lemah dan lazimnya reta-retak membuktikan arah belah.
Belahan yakni sifat untuk menjadi belah berdasarkan bidang yang agak sama licinnya

* penggalan baik sekali
* baik
* sedang
* jelek
* tidak ada pecahan sama sekali

Warna

Kenapa kita dapat menyaksikan berbagai warna ?
Warna mampu dilihat dikala terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum yang mampu dilihat terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet.

Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi dan akan terjadi pergeseran warna dan jika permata itu mengandung besi lazimnya akan tampakberwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium umumnya terlihat berwarna cerah, namun juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic

Disini warna ialah sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna (pigment agent) yang ialah mineral-mineral ialah : sulfur warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya.

Ada juga mineral yang memiliki warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kedatangan zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kedatangan zat campuran (Impurities). Impurities yaitu bagian-bagian yang antara lain berisikan Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam adonan murni, komponen-bagian yang terfokus dalam watu permata rendah.

Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada kerikil-kerikil itu, pola intan yang hanya terdiri dari satu komponen mineral yaitu zat arang ialah benda yang padat yang bersisi delapan alasannya adalah adanya zat adonan yang berlawanan akan mengakibatkan warna yang berlawanan : tidak berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun. Banyak mineral hanya memperlihatkam warna yang jelas pada bagian-bab yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan oleh banyak mineral.

Warna hijau muda; bila warna tersebut kian bau tanah mempunyai arti makin bertambah Kadar Fe didalam molekulnya.


Berat Jenis (BD)

Untuk mengetahui mineral yang belum dimengerti BD-nya digunakan alat yang disebut cairan berat :

* Pertama : Bromoform (ChBr)
* Kedua : Joodmethylin (Ch2 J2)
* Ketiga : Cclerici adalah larutan Thallium malonat formiat

Mineral dengan BD < 2,68 mineral ringan * kwarsa: 2,57
* albit: 2,62
* oligoklas: 2,64

Mineral dengan BD > 2,68 mineral berat

* Labradorit: 2,70
* Anortit: 2,76
* Augit hornblende: 3,20
* Maskotit: 2,90
* Biotitit: 3,00
* Korundum: 3,20
* Turmalin

Mineral dengan BD 3,3 – 4 mineral amat berat

* olifin
* starolit
* granat / garnet

Mineral dengan BD > 4 dan kekerasan = 7

* Zirkon

Sumber: Wikipedia

seorang buruh yang kini kepincut dengan dunia blogging