Julukan Azazil Sebelum Menjadi Iblis

Iblis merupakan nama nenek moyang dari bangsa Jin, sama halnya dengan Adam, nenek moyang dari manusia. Iblis diciptakan oleh Allah dari nyala api. Kata iblis berasal dari bahasa Arab yang artinya “dia yang dipukul memar”.

Sebaiknya cari tahu juga mengenai: dimana azazil sekarang, azazil dan dajjal, azazil dalam al quran, sejarah azazil, istri azazil, azazil dalam islam, kisah azazil menjadi iblis, jibril vs azazil

Etimologi Iblis

Nama Iblis dalam bahasa Arab berasal dari kata balasa (menyesal) dan diartikan ‘yang akan terus menyesal di dunia dan di akhirat’. Awalnya, Iblis adalah mahluk yang rajin beribadah kepada Allah Swt dan berwajah tampan serta berpenampilan baik. Namun, setelah Adam diciptakan Allah sebagai khalifah, Iblis mengingkarinya.

Sejak saat itulah, Iblis menjadi musuh utama bagi anak cucu Adam dan semua umat manusia. Selain itu, wajahnya juga berubah menjadi buruk rupa dan menjadi makhluk yang berbohong pertama kali di alam semesta.

Baca Juga Sekilas Tentang Islam Syiah

Asal Mula Iblis

Sejak Adam diciptakan, Allah memerintahkan Iblis untuk bersujud kepadanya. Tapi, Iblis tidak melaksanakan perintah itu sehingga dikeluarkan dari surga dan menjadi mahluk terkutuk.

Mahluk terkutuk ini kemudian meminta kepada Tuhan agar kematiannya ditangguhkan sampai hari kiamat. Iblis merasa dendam kepada manusia (keturunan Adam) karena kehadiran Adam sudah membuyarkan obsesinya menjadi makhluk nomor satu. Iblis juga sering disebut Setan sehingga semua Jin dan manusia yang menjadi pengikutnya disebut Setan.

Baca Juga Orang yang Wajib Membayar Zakat Dinamakan?

Azazil, Nama Asli Iblis

Sebelum dilaknat Allah, Iblis bernama asli Azazil. Azazil dikisahkan pernah menjadi imam para malaikat atau Sayyid al-Malaikat (penghulu para malaikat), Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga), dan Abu al-Jan (bapak para Jin).

Kata azâzîl terdiri atas al-‘azâz yang artinya ‘hamba’ dan al-îl yang artinya ‘Allah’. Kata al-‘azâz berasal dari al-‘izzah yang artinya ‘kebanggaan atau kesombongan’. Kata al-‘azâz terbentuk dari empat huruf, yaitu huruf ‘ain, zây, alif, dan zây yang kedua. Keempat huruf ini menunjukkan sifat Iblis karena pada dasarnya setiap nama itu menunjukkan perbuatan pemiliknya.

Huruf ‘ain membentuk kata ‘ulluw ‘kesombongan’, huruf zây membentuk kata zuhw ‘sikap takabur’, huruf alif membentuk kata ibâ’ ‘pembangkangan’ dan istikbâr ‘sifat angkuh’. Kesombongan, sikap takabur, pembangkangan, dan sifat angkuh, adalah sifat-sifat Iblis. Inilah tafsir nama asli Iblis, Azazil.

Baca Juga Peran Perempuan Dalam Masyarakat

Julukan Azazil Sebelum Menjadi Iblis

Ketika Iblis masih bernama Azazil, banyak sekali julukan yang diberikan kepadanya, seperti Sayidul Malaikat dan Khazinul Jannah. Di setiap langit, makhluk ini mempunyai julukan yang sangat bagus, yaitu:

  • Di langit pertama dijuluki al-Abid (ahli ibadah, selalu mengabdi luar biasa kepada Allah);
  • Di langit kedua dijuluki ar-Raki (ahli ruku);
  • Di langit ketiga dijuluki as-Saajid (ahli sujud);
  • Di langit keempat dijuluki al-Khaasyi (selalu merendah dan takluk kepada Allah);
  • Di langit kelima dijuluki al-Qaanit (selalu ta’at);
  • Di langit keenam dijuluki al-Mujtahid (bersungguh-sungguh dalam beribadah); dan
  • Dilangit ketujuh dijuluki az-Zahid (sederhana dalam menggunakan sarana hidup).

Baca Juga Apa Hukumnya Tidak Membayar Zakat Fitrah

Wujud Azazil (Iblis)

Sebelum penciptaan Adam atau sebelum dilaknat Allah, Azazil berwajah rupawan cemerlang, memiliki empat sayap, banyak ilmu, rajin beribadah, menjadi kebanggaan para malaikat, memimpin para Malaikat Karubiyyun, dan banyak lagi yang lainnya.

Allah akhirnya mengubah wajah Iblis yang asalnya sangat indah menjadi seperti Babi hutan karena tidak mau bersujud kepada Adam. Kepalanya berubah seperti kepala Unta dan dadanya menyerupai daging yang menonjol di atas punggung.

Wajah yang berada di antara dada dan kepala tersebut berbentuk seperti wajah kera. Kedua matanya terbelah di sepanjang permukaan wajahnya. Selain itu, lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya menyerupai bibir Lembu, taring keluar mirip seperti taring Babi hutan, dan janggut sebanyak tujuh helai.

Baca Juga Tujuan Mengeluarkan Zakat Fitrah Adalah

Tempat Tinggal Iblis

Tempat tinggal Iblis dan anak cucunya adalah di kamar mandi, tempat yang bernajis, kotor, dan tempat maksiat. Berdasarkan Anas bin Malik r.a., Iblis bertanya kepada Allah, “Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman untuk mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu. Oleh karena itu, tunjukkanlah padaku tempat kediaman untukku.”

Allah berfirman: “Tempat kediamanmu adalah di dalam tandas.”

Baca Juga Cara Mengajari Anak TK Menulis

Iblis di Neraka

Sebuah hadits menerangkan bahwa saat para penghuni neraka telah sampai di neraka, di sana disediakan sebuah mimbar, pakaian, mahkota, dan tali untuk mengikat Iblis. Semuanya ini terbuat dari api. Kemudian, terdengar suara yang menyuruh Iblis naik ke mimbar untuk berbicara kepada penghuni neraka. Para penghuni neraka pun mendengar ucapan dan memandang ke arah Iblis, pemimpin mereka.

“Wahai orang-orang kafir dan orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah Swt telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar. Kamu semua mati lalu akan dikumpulkan dan dihisab menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke surga dan satu kumpulan lagi ke neraka Sa’ir.”

Iblis kembali berkata:

“Kalian semua menyangka bahwa tidak akan meninggalkan dunia. Bahkan, kalian semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku kekuasaan di atasmu, melainkan aku hanya mengganggu kalian semua.”

“Akhirnya, kalian semua mengikutiku dan dosa itu untuk kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu mengumpatku dan mencaciku. Umpatlah darimu sendiri, karena sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat dari pada aku yang mengumpat….”

“Mengapa kamu tidak mau menyembah Allah Swt? Dialah yang menciptakan segala sesuatunya….”

“Hari ini, aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari siksa Allah dan kamu pun tidak akan bisa menyelamatkanku. Sesungguhnya, pada hari aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepadamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan Tuhan.”

Setelah mendengar perkataan Iblis tersebut, para ahli neraka kemudian malaknat Iblis. Setelah itu, Malaikat Zabaniah memukul Iblis menggunakan tombak yang terbuat dari api. Iblis pun jatuh ke dasar neraka paling bawah.

Iblis kekal di neraka bersama orang-orang yang menjadi pengikutnya. Malaikat Zabaniah berkata kepada Iblis dan pengikutnya bahwa tidak ada kematian bagi kalian semua, tidak ada kesenangan bagi kalian semua, dan kalian semua kekal di neraka selama-lamanya.

Iblis telah divonis kafir oleh Allah dan akan menjadi penghuni neraka untuk selama-lamanya. Iblis pun bertekad dan berjanji untuk menyesatkan manusia. Oleh karena itu, kita semua wajib memohon perlindungan Allah Swt dan selalu waspada terhadap semua tipu daya Iblis dalam menyesatkan kita.

Iblis dalam Karya Sastra

Keberadaan iblis ternyata bukan hanya di alam ghaib. Di dunia pun banyak sekali “iblis” yang berkeliaran, salah satunya dalam karya sastra. Salah satu karya sastra berbentuk novel yang menjadikan iblis sebagai tokohnya adalah Iblis Menggugat Tuhan. Berikut adalah sinopsis novel Iblis Menggugat Tuhan karya Daud Ibrahim Shawni yang diterbitkan oleh Dastan Books.

“Kau bilang Adam berdosa gara-gara hasutanku? Kalau begitu, atas hasutan siapa aku melakukan dosa? Aku sebenarnya melakukan apa yang dia perintahkan, dan aku sepenuhnya patuh pada keinginan Allah. Mau bagaimana lagi? Tak ada ruang yang luput dari kuasanya. Aku bukanlah tuan bagi keinginanku sendiri.Aku menyembah Allah selama 700 ribu tahun!

Tak ada tempat tersisa di langit dan di Bumi dimana aku tak menyembah-Nya. Setiap hari aku berkata pada-Nya, Ya Allah, anak keturunan Adam menolak-Mu, namun Engkau tetap bermurah hati dan meninggikan mereka. Tapi aku, yang mencintai dan memuja-Mu dengna pemujaan yang benar, engkau buat menjadi hina dan buruk rupa.Lihatlah segala penderitaan dan kesengsaraan yang telah ditimpakan-Nya atas dunia ini.

Lihatlah betapa monster itu melakukan semuanya hanya untuk menghibur diri! Jika ada yang terlihat murni, dibuat-Nya ternoda! Jika ada yang manis, Dia buat masam! Jika ada yang bernilai, dibuat-Nya jadi sampah! Dia tak lebih dari sekadar Badut dan Pesulap Murahan, Pembohong Gila! Dan Kegilaan-Nya masih terus membuatku lebih gila lagi!”

seorang buruh yang kini kepincut dengan dunia blogging