Sekilas Tentang Islam Syiah

Islam Syiah adalah golongan yang menganggap diri mereka Islam, tetapi sering dianggap memiliki kitab suci berbeda, yaitu Al-Quran yang “diperbaharui” meski pada dasarnya tidaklah demikian.

Begitupula dengan anggapan Kitab-kitab hadits yang mereka pergunakan berbeda dengan kitab hadits yang dimiliki umat Islam pada umumnya.

Baca Juga Wanita Syiah Indonesia, Ini Ciri-cirinya dan Jangan Sotta

Golongan Syiah hanya mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah dan tidak mengakui tiga khalifah sebelum Ali. Mereka pun memiliki dua belas imam yang dianggap sejajar dengan khalifah. Selain perbedaan tersebut, mereka pun memiliki Rukun Iman dan Rukun Islam yang berbeda.

Sekilas Tentang Islam Syiah

Tahukah Anda mengenai Islam Syiah? Islam Syiah berkembang sejak beratus-ratus tahun lalu. Menurut etimologi bahasa Arab, makna kata syiah adalah pembela dan pengikut seseorang. Selain itu, kata syiah juga mempunyai makna: setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara.

Menurut Allamah Thabathaba’i, definisi Syiah adalah orang yang memandang penggantian Nabi Muhammad Saw. sebagai hak khusus keluarga Nabi, dan orang yang dalam bidang ilmu-ilmu dan budaya Islami mengikuti Ahlul Bait Nabi.

Baca Juga Tokoh Wanita Syiah Indonesia

Dibanding penganut Sunni, jumlah penganut Islam Syiah jauh lebih sedikit. Pada 2010, jumlahnya sekitar 200 juta orang atau 20% dari umat Muslim sedunia.

Sejarah Kelahiran Islam Syiah

Ada yang berpendapat bahwa sebagai suatu kaum, Islam Syiah telah ada sejak zaman Rasulullah saw. Pendapat tersebut mengacu pada sebuah hadits: “Hai Ali, engkau dan Syiahmu akan memperoleh kemenangan.”

Sejak zaman Rasulullah Saw., Salman, Abu Dzar, Miqdad, dan Ammar dikenal sebagai Syiah Ali. Sama seperti aliran Islam yang lain dalam Islam, Islam Syiah didasarkan pada ajaran Al-Quran dan pesan nabi terakhir, Muhammad Saw.

Baca Juga Yang Dimaksud dengan Zakat Mal Yaitu Sebagai Berikut

Namun, berbeda dengan aliran yang lain, Islam Syiah meyakini bahwa sepeninggal Nabi Muhammad Saw., keluarga Nabi, Ahlul Bait, dan keturunan mereka, yang disebut Imam, memiliki kewenangan spiritual dan politis atas komunitas Islam.

Muslim Islam Syiah meyakini Ali bin Abi Thalib, saudara sepupu dan menantu Nabi Muhammad Saw., merupakan Imam pertama dan penerus sah Nabi Muhammad Saw sehingga mereka menolak keabsahan tiga khalifah pertama (Abu Bakar, Umar ibn Khattab, dan Usman bin Affan).

Aliran-aliran Islam Syiah

Sepanjang sejarah, Islam Syiah terbagi dalam beberapa aliran karena perbedaan pendapat mengenai Imamah. Akan tetapi, saat ini hanya ada tiga aliran yang masih bertahan.

Baca Juga Tujuan Mengeluarkan Zakat Fitrah Adalah

Aliran terbesar adalah Itsna Asyariyah (Dua Belas Imam). Delapan puluh lima persen pemeluk Islam Syiah termasuk ke dalam aliran Itsna Asyariyah. Sementara, dua aliran lainnya adalah Zaidiyah dan Ismailiyah. Tiga aliran tersebut mengikuti garis Imamah yang berbeda-beda.

1. Itsna Asyariyah

Aliran ini disebut juga Imamiyah karena meyakini bahwa yang berhak memimpin kaum Muslimin hanya Imam. Aliran Itsna Asyariyah meyakini adanya dua belas Imam. Urutan Imam aliran Itsna Asyariyah sebagai berikut.

  • Ali bin Abi Thalib (600–661 M), dikenal dengan sebutan Amirul Mukminin;
  • Hasan bin Ali (625–669 M), dikenal dengan sebutan Hasan al-Mujtaba;
  • Husain bin Ali (626–680 M), dikenal dengan sebutan Husain asy-Syahid;
  • Ali bin Husain (658–713 M), dikenal dengan sebutan Ali Zainal Abidin;
  • Muhammad bin Ali (676–743 M), dikenal dengan sebutan Muhammad al-Baqir;
  • Jafar bin Muhammad (703–765 M), dikenal dengan sebutan Ja’far ash-Shadiq;
  • Musa bin Ja’far (745–799 M), dikenal dengan sebutan Musa al-Kadzim;
  • Ali bin Musa (765–818 M), dikenal dengan sebutan Ali ar-Ridha;
  • Muhammad bin Ali (810–835 M), dikenal dengan sebutan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi;
  • Ali bin Muhammad (827–868 M), dikenal dengan sebutan Ali al-Hadi;
  • Hasan bin Ali (846–874 M), dikenal dengan sebutan Hasan al-Asykari;
  • Muhammad bin Hasan (868 M—),dikenal dengan sebutan Muhammad al-Mahdi.
  • Pengikut Itsna Asyariyah meyakini Imam kedua belas, Muhammad al-Mahdi, menghilang (gaib) pada 873 M dan akan muncul kembali pada akhir zaman.

Penganut Itsna Asyariyah merupakan kelompok dominan di Iran. Mereka juga merupakan kelompok Muslim terbesar di Irak. Selain itu, penganut Islam Syiah Itsna Asyariyah dapat dijumpai di Lebanon, Suriah, Pakistan, Saudi Arabia, dan negara-negara Teluk.

Baca Juga Mengeluarkan zakat mal bagi yang sudah memenuhi syarat hukumnya adalah

2. Zaidiyah

Salah satu aliran Islam Syiah ini disebut juga Lima Imam. Aliran ini merupakan pengikut Zaid bin ‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib sebagai Imam kelima. Adapun urutan Imam aliran Zaidiyah sebagai berikut:

  • Ali bin Abi Thalib (600–661 M);
  • Hasan bin Ali (625–669 M);
  • Husain bin Ali (626–680 M);
  • Ali bin Husain (658–713 M);
  • Zaid bin Ali (658–740 M), dikenal dengan sebutan Zaid bin Ali asy-Syahid, saudara tiri Muhammad al-Baqir.

Zaidiyah percaya bahwa Zaid bin Ali merupakan penerus Imamah yang sah karena beliau memimpin pemberontakan terhadap khalifah Bani Umayah yang korup, Hasyim bin Malik. Muhammad al-Baqir tidak terlibat dalam aksi politik dan pengikut Zaid meyakini bahwa Imam sejati harus melawan penguasa korup.

Zaidiyah merupakan kelompok agama dominan di Yaman. Saat ini, sekitar 40-45% penduduk Yaman merupakan penganut Syiah Zaidiyah.

Baca Juga Apa Hukumnya Tidak Membayar Zakat Fitrah

3. Ismailiyah

Aliran Islam Syiah Ismailiyah disebut juga Tujuh Imam karena mereka percaya bahwa imam hanya tujuh orang dari Ali bin Abi Thalib dan Imam ketujuh ialah Ismail bin Ja’far. Adapun urutan Imam aliran Ismailiyah sebagai berikut:

  • Ali bin Abi Thalib (600–661 M);
  • Hasan bin Ali (625–669 M);
  • Husain bin Ali (626–680 M);
  • Ali bin Husain (658–713 M);
  • Muhammad bin Ali (676–743 M);
  • Ja’far bin Muhammad bin Ali (703–765 M);
  • Ismail bin Ja’far (721 – 755 M), anak pertama Ja’far ash-Shadiq dan kakak Musa al-Kadzim.

Aliran Islam Syiah Ismailiyah pernah mencapai puncak kekuasaan politik dengan menguasai Mesir dan Afrika Utara melalui Dinasti Fatimiyah antara abad ke-10 dan ke-12 Masehi.

Saat ini penganut Islam Syiah Ismailiyah tersebar di India, Pakistan, Suriah, Palestina, Saudi Arabia, Yaman, Cina, Yordania, Uzbekistan, Tajikistan, Afghanistan, Afrika Timur, dan Afrika Selatan. Selain itu, banyak di antara mereka yang bermigrasi ke Eropa, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Utara.

Baca Juga Orang yang Wajib Membayar Zakat Dinamakan?

Kontroversi tentang Islam Syiah

Sejak terpecahnya (secara politis dan ideologis) para pengikut Bani Umayyah dan para pengikut Ali bin Abi Thalib, hubungan antara Islam Sunni dan Islam Syiah sudah mengalami kontroversi.

Sebagian besar kaum Islam Sunni menyebut kaum Islam Syiah dengan nama Rafidhah. Berdasarkan etimologi bahasa Arab, Rafidhah artinya ‘meninggalkan’.

Menurut terminologi syariat Sunni, Rafidhah maknanya ‘orang yang menolak imamah (kepemimpinan) Abu Bakar dan Umar bin Khattab, melepaskan diri dari keduanya, dan sebagian sahabat yang mengikuti keduanya.

Baca Juga Menulis Puisi Dibayar Coba 9 Situs Berikut Ini

Sebagian penganut Sunni, beranggapan fiqrah (golongan) ini berkembang ketika seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ menyatakan masuk Islam, mendakwahkan kecintaan terhadap Ahlul Bait, terlalu memuja Ali bin Abu Thalib, dan menyatakan bahwa Ali memiliki wasiat untuk memperoleh kekhalifahan. Hal ini ditolak keras oleh Islam Syiah. Menurut Islam Syiah, Abdullah bin Saba’ merupakan tokoh fiktif.

Meskipun begitu, ada juga kaum Islam Syiah yang menyanggah anggapan Sunni tersebut, seperti golongan Zaidiyyah. Mereka tetap menghormati sahabat Nabi yang menjadi khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib.

Kaum Islam Syiah ini juga beranggapan bahwa terdapat riwayat-riwayat Sunni yang mengisahkan pertentangan masalah imamah Abu Bakar dan Umar di antara para sahabat.

Baca Juga Hukum Membayar Zakat adalah Wajib, Ini Beberapa Jenis Zakat

seorang buruh yang kini kepincut dengan dunia blogging